BMspeed7.com – sobat sekalian…sempat terkatung katung perihal jadi tidaknya digelarnya MotoGP di Sirkuit Sentul,Bogor,Jawa Barat, Akhirnya Dorna Sports selaku penyelengara MotoGP menyatakan membatalkan sirkuit Sentul untuk hajatan balapan roda dua termahal tersebut pada 2017 mendatang dikarenakan fasilitas kurang memenuhi persyaratan. Kini Dorna menanyakan sirkuit Jakabaring,Palembang,Sumsel. Wihh..kesempatan masih terbuka nih sob!
Yaps,meski Sentul batal gelar MotoGP 2017,Dorna masih memberi peluang Indonesia untuk tetap jadi tuan rumah MotoGP. Sebagaimana pernyataan pihak Dorna ke Menpora yang teruang dalam sebuah surat,pihak Dorna justru tertarik dengan pemerintah SumSel yang diproyeksikan bakal menjadi tuan rumah MotoGP tahun 2018-2020 yang berlokasi di Jakabaring Sport City (JSC).
Menariknya lagi,menurut Menpora,Imam Nahrawi bahwa pemerintah Sumsel telah mengajukan rencana tersebut kepada presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Mendengar kabar keseriusan pemerintah sumsel,Dorna senang dan meminta untuk segera mengirim master plan sirkuit Jakabaring.
“Kami sangat senang dengan keinginan Pemda Sumsel untuk menyelenggarakan MotoGP, oleh
karenanya Kami sangat senang jika diberi kesempatan untuk menganalisa proyek tersebut, dan untuk itu kami sangat menghargai seandainya
pihak yang terkait dengajn p[royek ini bisa secepatnya bisa mengirimlan pada kami master plan sirkuit tersebut bersamaan dengan informasi wisata dari daerah tersebut dimana sirkuit tersebut akan dibangun,” tulis surat Ezpelata.
Namun lain cerita kala mengutip dari kompas yang mengatakan dorna belum membatalkan Indonesia jadi tuan rumah MotoGP pada tahun 2017,menurutnya hanya sentul saja yang batal menjadi tempat digelarnya MotoGP 2017.
“Belum ada kata pembatalan pada 2017, yang ada bahwa Sentul yang ditunjuk pemerintah belum
mengajukan action plan yang disetujui Dorna,” ujar Menpora kepada Kompas Otomotif , Rabu (13/7/2016).
Last,semoga saja tahun 2017 mendatang indonesia bisa menyelenggarakan hajatan MotoGP mengingat antusiasme masyarakat indonesia sanggat tinggi (BMS)